Setelah melihat pada artikel sebelumnya terkait pengecoran kolam renang, sekarang Anda harus tahu jenis semen yang digunakan, salah satunya semen portland nih. Semen ini ternyata punya dua jenis. Ada yang Portland dan yang non-portland.
Sebetulnya apa sih bedanya dari kedua semen di atas? Dan apakah fungsinya sama atau berbeda ya? Simak beberapa informasinya di bawah ini!
Pengertian Semen Portland dan Non-Portland
Sebelum masuk ke pembahasan inti mengenai semen Portland dan non-portland, Anda perlu tahu terlebih dahulu definisi dari keduanya nih.
Semen portland adalah jenis semen yang paling umum digunakan dalam setiap konstruksi. Semen ini dibuat dengan mencampurkan batu kapur, tanah liat, silica, dan oksidasi besi. Semen ini memiliki sifat pengikat atau perekat yang lebih kuat serta tahan lama.
Sedangkan semen non-portland merupakan kategori yang mencakup berbagai jenis semen selain semen Portland, termasuk semen pozzolan, semen fly ash, semen slag dan lain-lain.
Semen non-portland ini menggunakan bahan tambahan seperti fly ash, abu terak, atau bahan pozzolan lainnya untuk menggantikan sebagian bahan utama dalam pembuatannya.
Apa saja Perbedaan Semen Portland dan Non-Portland Ini?
Nah, setelah melihat definisi singkatnya, Anda perlu tahu perbedaan kedua semen ini. Apa saja perbedaannya?
1. Segi Kekuatannya
Pertama membahas mengenai kekuatannya. Semen Portland tentu dikenal memiliki kekuatan yang lebih tinggi, sehingga sering digunakan dalam setiap proyek-proyek yang membutuhkan kekuatan struktural yang kuat seperti kolam renang.
Sedangkan semen non-portland biasanya memiliki kekuatan awal yang lebih rendah dari Portland, namun dapat menghasilkan kekuatan yang tinggi dalam jangka panjang juga.
2. Segi Ketahanan Terhadap Sulfat
Semen Portland ini memiliki ketahanan yang baik terhadap sulfat, sehingga cocok digunakan dalam setiap proyek yang berada di lingkungan dengan tingkat keasaman yang tinggi atau kandungan sulfat tinggi.
Sedangkan, semen non-portland ini memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap serangan sulfat, tergantung pada jenis bahan tambahan yang digunakan.
4. Segi Mengeras
Namanya pengecoran pasti akan mengeras lambat laun, namun mana yang lebih cepat mengeras? Ternyata semen Portland punya sifat cepat dalam membentuk struktur padat atau mengeras.
Selain punya kelebihan hidrasi yang lebih cepat, bisa menghasilkan panas yang lebih tinggi selama prosesnya juga. Sementara itu semen non-portland sendiri memiliki sifat yang lambat dalam hal mengeras, dan menghasilkan panas yang lebih rendah.
Contoh Penerapan Semen Portland dan Non-Portland
Mungkin Anda penasaran sebetulnya penggunaan semen Portland dan non-portland ini biasanya digunakan untuk bangunan apa saja sih? Inilah jawabannya di bawah!
1. Konstruksi Bangunan Bertingkat
Pertama, penggunaan semen Portland biasanya digunakan untuk kebutuhan gedung bertingkat, karena memiliki sifat kekuatan struktural yang tinggi. Maka dipilihlah semen Portland yang punya kestabilan dari segi struktur bangunan.
Adapun contoh bangunan bertingkat yang biasa digunakan adalah bangunan gedung perkantoran, hotel bahkan apartemen.
Tentu penggunaan semen Portland ini menjadi pilihan utama karena memiliki daya dukung yang kuat terhadap kekokohan sebuah bangunan.
2. Jembatan dan Infrastruktur
Selain itu, semen Portland juga biasanya digunakan untuk proyek pembuatan jembatan dan infrastruktur lain, karena membutuhkan bahan konstruksi yang tahan terhadap beban berat dan cuaca ekstrim.
Keunggulan dari semen ini juga tentu dalam hal kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan membuatnya menjadi pilihan yang ideal dalam memastikan keamanan dan keberlangsungan infrastruktur yang berkelanjutan.
3. Konstruksi Bangunan Jangka Panjang
Berbeda dari sebelumnya, untuk konstruksi yang jangka panjang seperti pembangunan gedung industri atau pabrik, gudang, atau fasilitas penyimpanan, maka penggunaan semen non-portland dapat menjadi pilihan yang tepat.
Semen non-portland ini memiliki sifat tahan lama dan daya reaktif yang lebih lambat, sehingga cocok untuk digunakan dalam konstruksi yang memerlukan kestabilan jangka panjang serta ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.
4. Struktur Bangunan Bawah Tanah
Terakhir, biasanya penggunaan struktur bangunan bawah tanah seperti terowongan, parkiran basement atau lainnya memerlukan semen yang tahan terhadap air dan bahan kimia, maka semen non-portland yang paling cocok.
Karena semen ini memiliki bahan tambahan seperti fly ash atau slag yang dapat memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap serangan air dan bahan kimia. Contohnya bisa dilihat dalam struktur bangunan konstruksi terowongan jalan raya atau stasiun bawah tanah.