Dalam setiap proses pembuatan kolam renang, untuk mendapatkan rangka kolam yang kokoh perlu dilakukan pengecoran kolam renang. Nah, dalam proses ini tidak bisa sembarangan lho, ada beberapa teknik yang dilakukan, termasuk takaran material untuk pengecorannya.
Nah, apa saja tahapan pengecoran kolam renang ini? Tentu bagi Anda yang ingin membuat kolam renang harus tahu tahapan ini nih!
Apa Itu Pengecoran Kolam Renang?
Mungkin sebagai dasar, kita perlu menyamakan persepsi terlebih dahulu mengenai pengecoran kolam renang ini. Jadi, pengecoran kolam biasa disebut sebagai pouring concrete, atau penuangan adonan semen segar yakni beton ke dalam cetakan kolam.
Cetakan kolam renang ini adalah bekisting yang telah dipasangi juga rangka besi atau sudah dilakukan proses pembesian sesuai dengan design pola gambar yang sudah dibuat sebelumnya.
Apa Saja Material yang Digunakan dalam Proses Pengecoran Kolam Renang?
Nah, setelah Anda tahu apa itu pengecoran kolam renang, sekarang perlu tahu material apa saja sih yang sering digunakan sehingga kolam renang menjadi kokoh dan kuat?
1. Semen Bubuk
Material pertama untuk pengecoran kolam renang adalah semen bubuk. Material ini menjadi material penting karena sebagai perekat penghasil beton.
Tentu pemilihan semen pun harus menggunakan semen yang berstandar SNI atau harus memenuhi standar yang berlaku di Indonesia.
Baik menggunakan semen biasa yang berwarna abu, semen Portland campur atau semen portland pozolan harus dilakukan pemilihan yang tepat baik dari kualitas dan ketahanannya itu sendiri.
Dalam penyimpanan semen juga tidak boleh sembarangan. Semen harus disimpan pada ruangan yang kering, dan terlindungi dari segala jenis cuaca, baik saat hujan atau panas terik. Usahakan memiliki ruangan khusus yang memiliki ventilasi yang baik sehingga tidak terjadi penyerapan air dari kelembaban udara.
2. Pasir atau Agregat Halus
Selanjutnya tentu dalam pengecoran kolam renang juga dibutuhkan pasir sebagai agregat halus. Pemilihan pasir harus berkualitas baik dan memiliki susunan butiran yang sama.
Jangan sampai memilih pasir yang sudah terkontaminasi dengan zat atau benda lain sehingga pasir mengalami gradasi serta kelembaban yang tidak sama.
Sehingga jika semua butiran pasirnya sama dan tidak ada kontamin yang masuk, nantinya akan mendapatkan hasil produksi beton yang baik, kuat, kokoh serta tahan lama.
Selain itu, nantinya beton tersebut mampu menahan beban atau guncangan dengan sempurna baik guncangan yang berasal dari manusia, atau dari alam. Butiran pasir yang baik maksimal berukuran 5mm.
3. Batu Split atau Agregat Kasar
Selanjutnya setelah dibutuhkan agregat halus, dibutuhkan juga agregat kasar seperti batu split. Dalam pengecoran kolam renang juga biasanya menggunakan batu slit ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Jika ingin menggunakan batu split tentu harganya lebih mahal, maka dari itu banyak pemilik kolam renang bahkan kontraktor kolam renang yang menggantinya dengan material granular lainnya.
Material untuk pengganti batu split biasanya batu kerikil, batu pecah, atau kerak tungku besi. Tentu fungsinya sebagai media pengikat dan pengisi adonan beton yang biasanya menempati 75% dari isi sebuah adonan beton.
Agregat kasar ini juga berfungsi untuk ketahanan perubahan bentuk pola cetakan, ketahanan terhadap panas dan kelembaban suhu di sekitar area kolam renang.
Adapun ukuran butiran agregat kasar yang direkomendasikan antara kurang lebih 5mm sampai 40 mm.
4. Air
Terakhir ada air sebagai material pengecoran kolam renang. Tentu tanpa bantuan air, semua material di atas tidak bisa teraduk dengan baik.
Air ini digunakan untuk membantu proses pencampuran atau mixing semua bahan dan material yang digunakan untuk proses pengecoran kolam renang.
Air juga digunakan untuk membasahi area yang akan dicor dan setelah proses pengecoran selesai, atau kering. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya keretakan pada pondasi beton atau sisi kolam renang yang telah dilakukan proses cor.
Langkah Pengecoran Kolam Renang
Setelah melihat material apa saja yang digunakan dalam proses pengecoran kolam renang, sekarang Anda perlu tahu langkah atau proses pengecoran kolam renang.
1. Melakukan Pengawasan
Setelah proses pengecoran kolam renang dilakukan, sebaiknya mandor atau pengawas konstruksi melakukan pengecekan ulang pekerjaan sebelumnya.
Misalnya melihat penempatan instalasi dan ukuran kerapatan sambungan rangka besi, apakah sudah di cetakan bekisting yang tepat atau belum.
Setelah itu, perlu dilakukan komunikasi kepada pemilik kolam renang sehingga tidak ada perubahan dalam konstruksi. Karena jika ada perubahan, jika proses coran sudah selesai, dan perlu dilakukan pembongkaran kembali akan memakan banyak waktu dan biaya.
2. Pemberian Pelumas untuk Bekisting
Selanjutnya, pemberian pelumas terhadap cetakan bekisting dalam proses pengecoran kolam renang juga penting dilakukan.
Sehingga setelah proses pengecoran sudah selesai, bisa memudahkan pekerja saat pembongkaran bekisting.
Biasanya jasa pembuatan kolam renang menggunakan pelumas berupa minyak atau oli. Sebelum diberikan ke bekisting biasanya akan dibersihkan terlebih dahulu.
3. Menuangkan Adonan Semen
Selanjutnya, dalam pengecoran kolam renang perlu menuangkan adonan semen beserta bahan lain yang sudah tercampur ke dalam cetakan bekisting.
Biasanya para pekerja akan mulai mengisi area yang kecil dan sulit dijangkau terlebih dahulu sambil didorong, ditekan, maupun digetarkan agar cetakan benar-benar terisi penh.
Kemudian diteruskan dengan menuang ke seluruh area menyeluruh. Perlu diketahui juga bahwa proses ini dilakukan dengan ketelitian dan harus cepat, agar proses pengeringan bisa merata dan dengan hasil yang sempurna juga.
Frequently Asked Question
Berapa Takaran Pengecoran Kolam Renang?
Dalam melakukan pengecoran kolam renang, takaran atau rumus yang sering digunakan adalah 1 : 2 : 3, 1 untuk bagian semennya, 2 untuk bagian pasir atau agregat halusnya dan 3 untuk agregat kasar bisa dengan batu split atau material lain.
Bagaimana Cara Pengecoran di Bidang Miring?
Dalam melakukan pengecoran di bidang miring, tuangkan adonan di tengah-tengah bidang miring sambil disebar secara merata dengan bantuan alat seperti sekop. Berikan tekanan pukulan dan sedikit digetarkan. Anda bisa mulai melanjutkan dengan pengisian di bagian bawah hingga tertutup baru kemudian bagian atas diisi sehingga cetakan bekisting terisi penuh.
Berapa Lama Adonan Beton Kering?
Biasanya hasil pengeringan adonan kering ini sekitar 24 jam atau sekitar 1 hari, lalu jika sudah kering, lepaskan cetakan bekisting secara perlahan, jangan sampai merusak pola desain kolam renang.
Apa Jenis Semen yang Biasa Digunakan untuk Kolam Renang?
Semen yang masih banyak digunakan dalam pembuatan kolam renang adalah semen portland. Kelebihannya bisa memperkuat struktur dan punya daya rekat yang kuat.